Jumat, 23 September 2011

Reshuffle untuk Cari Uang Jelang Pemilu 2014.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencium gelagat busuk dibalik isu reshuffle beberapa menteri. Reshuffle dinilai sebagai bagian dari politik untuk mencari uang demi mengencangkan pundi-pundi menghadapi Pemilu 2014.
       Sekjen PKS Anis Matta secara gamblang mengatakan gelagat itu terlihat dari isu pergantian di beberapa kementerian basah seperti Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
       Kita melihat gelagat isu ini lebih berorientasi pada pengaturan logistik 2014 ketimbang perbaikan kinerja kabinet, ujar Anis di Gedung DPR, Jakarta kemarin.
       Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDIP Pramono Anung mengatakan reshuffle kali ini merupakan momen terakhir Presiden Yudhoyono untuk menunjukkan prestasi di hadapan publik. Pramono juga meminta reshuffle dilakukan atas alasan kinerja dan moralitas, bukan karena kepentingan lobi-lobi politik.
     
Reshuffle Oktober.
      Reshuffle kabinet dipastikan terlaksana pada Oktober. Selain menteri berkinerja buruk, menteri yang mengalami masalah hukum juga akan diganti.
       Presiden memberikan kepastian itu dihadapan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
       Bahwa setelah dua tahun bekerja, siapa yang mampu, siapa yang kena masalah dan siapa yang sakit, beliau nanti akan putuskan bulan depan, ujar Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi seusai pertemuan dengan Presiden di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta kemarin.
       Sofjan mengakui para pengusaha sengaja mendesak Presiden untuk terbuka atas rencana reshuffle kabinet. Kalau mau ada reshuffle, ya reshuffle. Jangan membuat semua resah dan kita tidak bisa kerja.
       Sebelumnya, Presiden kemarin meminta masyarakat bersabar untuk menunggu kepastian reshuffle kabinet. Tunggu tanggal mainnya, ujarnya kepada wartawan ketika hendak menerima pengurus Yayasan Batik Indonesia (YBI) di Kantor Presiden, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar